Karakteristik Lapisan Atmosfer yang Ada di Bumi

Karakteristik Lapisan Atmosfer yang Ada di Bumi

Geografi - Atmosfer berasal dari bahasa yunani, yaitu atmos artinya uap dan spaira artinya bila atau lingkaran. Dengan begitu, atmosfer dapat diartikan sebagai lapisan udara yang menyelimuti bumi. Ketebalan atmosfer kira-kira lebih dari 1.000 km, di mana komposisinya terdiri atas Nitrogen, Oksigen Kargon, Karbon Dioksida, dan sisanya adalah neon, helium, ozon, hydrogen, krypton, metana, dan xenon.

Atmosfer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.


  • Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
  • Elastic dan dinamis sehingga dapat mengembang dan mengerut.
  • Tidak berwarna, tak berbau, dan tidak dapat dirasakan.
  • Memiliki berat, sehingga dapat menimbulkan tekanan.

Salah satu fungsi Atmosfer bagi bumi adalah untuk mengatur proses penerimaan panas matahari, yaitu dengan menyerap absorbs dan memantulkan refleksi panas yang dipancarkan oleh matahari. Sekitar 34% panas matahari dipantulkan kembali ke angkasa oleh atmosfer, awan dan permukaan bumi, 19% diserap oleh atmosfer dan awan, serta 47% mencapai bumi.

Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan. Setiap lapisan memiliki karakteristik tersendiri dan fungsi yang bebeda-beda. Berikut merupakan lapisan-lapisan atmosfer.

Troposfer 
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0-18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata kurang lebih 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16km dengan temperatur rata-rata 80 derajat celcius. Di daerah sedang, ketinggian lapisan troposfer sekitar 11km dengan temperatur rata-rata 54 derajat celcius, sedangkan di daerah kutub, keinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46 derajat celcius. Lapisan troposfer ini berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Alasannya pada lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa, seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkadung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini.

Stratosfer 
Lapisan kedua dari atmosfer adalah statosfer. Stratosfer terletak pada ketingian 18-49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inverse suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0 derajat celcius. Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50-60 km dari permukaan bumi.

Mesosfer
Lapisan ketiga dari atmosfer adalah mesosfer. Mesosfer terletak pada ketinggian 49-82km dari permukaan bumi.  Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu temperatur udara, rata-rata 0,4 derajat celcius per seratus meter. Penurunan suhu temperatur udara ini disebabkan mesosfer memiliki  keseimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81 derajat celcius. Bahkan, di puncak mesosfer yang disebut menopause, yaitu lapitas batas antara mesosfer dan lapisan termosfer temperatunya diperkirakan mencapai sekitar –100 derajat celcius.

No comments