Persebaran Jenis-jenis Tanah serta Sifat-sifatnya

Persebaran Jenis-jenis Tanah serta Sifat-sifatnya

Geografi - Interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanah akan menghasilkan tanah dengan sifat-sifat yang berbeda.
Berdasarkan pada faktor pembentuk dan sifat tanah inilah, beberapa ahli mengklasifikasikan tanah dengan klasifikasi yang berbeda.

a. Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, dan kesuburan sedang hingga tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai, dan daerah cekungan (depresi).

b. Andosol/ Podzol
Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak cokelat kekelabuan hingga hitam, kandungan organic tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminya (smeary), kadang-kadang berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembapan tinggi, serta permeabilitas sedan dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.

c. Grumosol
Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur kersai (granular) di lapisan atau dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah, konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak, umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa, kapasitas absorpsi tinggi, permeabilitas lambat, dan peka erosi. Jenis ini berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik bersifat basa. Penyebarannya di daerah iklm subhumid atau subarid, curah hujan kurang dari 2.500 mm/thun.

d. Litosol
Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan berupa batuan beku atau batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm), bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan indup (outerop).

e. Latosol
Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman dalam, tekstur lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna cokelat merah hingga kuning. Penyebarannya di daerah beriklim basah, curah hujan 300-1.000 meter, batuan induk dari tuf, material vulkanik, breksi batuan beku intrusi.

f. Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik
Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organic seperti hutan rawa atau rumput rawa dengan cirri dan sifat: tidak terjadi diferensiasi horizon secara jelas, ketebalan lebih dari 0,5 meter, warna cokelat hingga kehitaman, tekstur debu lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat sangat asam (pH 4,0), kandungan unsure hara rendah.

g. Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri atas horizon albic (A2) dan (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk batuan pasir dengan kandungan kuarsa tinggi, batuan lempung dan tuf vulkanik masam. Penyebaran di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2.000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi pegunungan.

h. Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah tebing pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai.

Berdasarkan kesuburannya, tanah diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Tanah muda (alluvium), yaitu tanah dengan zat makanan yang terkandung di dalamnnya belum banyak sehingga belum subur.
b. Tanah dewasa, yaitu tanah dengan zat makanan yang terkandung di dalamnya sangat banyak sehinggat sangat subur. Tanah ini sangat baik untuk pertanian.
c. Tanah tua, yaitu tanah dengan zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah berkurang.
d. Tanah sangat tua, yaitu tanah dengan zat yang terkandung di dalamnya sangat sedikit sekali, bahkan hampir habis. Tanah ini sangat tidak subur

No comments