Ragam Gejala Sosial Dalam Masyarakat

Ragam Gejala Sosial Dalam Masyarakat

a. Hakikat Gejala Sosial 

1. Pengertian Gejala Sosial

Gejala-gejala yang ada di masyarakat dapat diartikan sebagai sebuah fenomena sosial. Munculnya fenomena sosial di masyarakat berawal dari adanya perubahan sosial. Gejala sosial juga merupakan suatu fenomena yang di dalamnya terdapat beberapa perubahan, dan bahkan beberapa konflik penyatuan dimensi sosial yang ada pada diri manusia ketika berinteraksi antar sesama makhluk sosial.

Gejala yang terjadi pada kehidupan masyarakat merupakan gejala yang terjadi spontan dan menimbulkan perubahan yang mengarah pada sesuatu yang dianggap positif dan negative. Contoh gejala sosial yang biasa terjadi salah satunya adalah menyaksikan atau bahkan ikut terlibat dalam konflik tersebut.

Konflik merupakan sebuah bentrokan, hal tersebut dapat diselesaikan dengan cara mengambil jalan perdamaian yang dilakukan kedua pihak yang  terlibat. Tidak semua gejala yang terjadi di sebabkan oleh pihak yang sengaja melakukan masalah sosial yang dikehendaki. Namun, adanya perubahan pada salah satu aspek lainnya bias saja terjadi karena masalah sosial yang tidak dikehendaki. Hal tersebut dapat menghasilkan beberapa perubahan pada aspek lain. Terjadinya dampak gejala sosial yang tidak dikehendaki, maka itulah yang nantinya dikategorikan ke dalam masalah sosial.

2. Faktor Penyebab Gejala Sosial

Adanya berbagai gejala sosial di masyarakat, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.

a. Faktor Kultural, merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat atau komunitas. Ada beberapa contoh gejala sosial berdasarkan faktor kultural, antara lain kemiskinan, kerja bakti, dan perilaku menyimpang.
b. Faktor Struktural, merupakan suatu keadaan yang memengaruhi struktur, struktur yang dimaksud adalah sesuatu yang disusun oleh pola tertentu. Faktor struktural dapat dilihat dari pola-pola hubungan antarindividu dan kelompok yang terjalin di lingkungan masyarakat. Contoh gejala sosial yang dipengaruhi oleh faktor struktural seperti penyuluhan sosial, interaksi dengan orang lain.

3. Macam-macam Gejala Sosial

Gejala sosial dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Adapun macam-macam gejala sosial yang dimaksud sebagai berikut.

a. Ekonomi
Ekonomi merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pendapatan. Tingkat pendapatan yang dimiliki individu dapat menimbulkan gejala sosial di masyarakat. Gejala sosial yang dilihat dari aspek ekonomi sangat berkaitan dengan perekonomian masyarakat. Bila ada seseorang yang kurang dapat mencukupi kebutuhan, maka akan terjadi beberapa gejala di lingkungan sekitarnya. Dilihat dari segi ekonomi, gejala sosial yang terjadi di masyarakat dapat meliputi kemiskinan, pengangguran, masalah kependudukan dan lain sebagainya.

b. Budaya
Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam sehingga kita harus saling menghormati budaya lain. Adanya perbedaan jangan dijadikan sebagai alat pemecah persatuan, melainkan kita harus bersyukur karena keanekaragaman tersebut dapat menambah kekhasan budaya Indonesia. Keanekaragaman budaya tidak hanya ada di Indonesia, tetapi setiap Negara juga memiliki budaya dengan karakteristik yang berbeda-beda. Kita juga harus menghormati budaya asing. Keanekaragaman budaya di sekitar kita juga dapat menimbulkan gejala sosial, misalnya tindakan peniruan budaya asing yang negatif, dan kenakalan remaja.

c. Lingkungan Alam
Karakteristik gejala sosial dalam bidang lingkungan alam menyangkut aspek kondisi kesehatan. Seseorang yang terkena penyakit dapat menimbulkan gejala sosial di lingkungan sekitarnya. Contoh gejala yang ditimbulkan seperti munculnya, penyakit menular, pemcemaran lingkungan.

d. Psikologis
Perilaku seseorang/individu dalam kehidupan sehari-hari diperngaruhi oleh aspek psikologisnya. Bila seseorang mengalami gangguan kejiwaan dapat menimbulkan gejala sosial di masyarakat, misalnya disorganisasi jiwa, aliran ajaran sesat.

4. Contoh Gejala Sosial

Perubahan sosial dalam masyarakat dapat berdampak positif maupun negatif. Bagi masyarakat yang tidak dapat menerima perubahan sosial maka akan terjadi masalah sosial.
Adapun contoh gejala sosial yang ada pada masyarakat.

a. Kemiskinan
Dalam sosiologi, kemiskinan merupakan suatu gejala sosial yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Gejala sosial ini terjadi di berbagai Negara di dunia termasuk Indonesia. Kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua yaitu, kemiskinan absolut dan relatif.
1) Kemiskinan absolut, yaitu seseorang atau sekelompok orang tidak dapat memenuhi kebutuhan minimum hidupnya.
2) Kemiskinan relatif, yaitu seseorang atau sekelompok orang dapat memenuhi kebutuhan minimum hidupnya, namun dirinya masih merasa miskin bila dibandingkan dengan orang lain atau kelompok lain.

b. Masalah-masalah Kependudukan

Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat tidaknya wilayah tersebut. Kita akan membahas beberapa masalah kependudukan yang terjadi di Negara kita. Masalah-masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk.
Masalah-masalah di atas perlu adanya penganggulangan, karena dapat memengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk.

Adapun beberapa cara untuk mengatasi permasalahan sebagai berikut.
1) Melalui program keluarga berencana (KB)
2) Transmigrasi
3) Mengatur pertumbuhan jumlah penduduk

c. Pelanggaran Terhadap Norma

Secara umum, pelanggaran norma dapat terjadi di manapun tempatnya tanpa terkecuali. Terjadinya pelanggaran norma disebabkan karena sikap apatis masyarakat dalam melaksanakan nilai dan norma masyarakat. Sehingga wibawa nila dan norma sebagai pedoman tingkah laku menjadi memudar. Alhasil timbullah perilaku yang melanggar norma. Kenakalan remaja diwujudkan melalui organisasi, semi-formal (geng). Mereka umumnya cenderung melakukan hal-hal yang tidak disukai masyarakat, misalnya perkelahian antarpelajar, menggunakan narkotika, dan obat-obatan terlarang, kebut-kebutan, mencoret-coret fasilitas umum, engedarkan bahan-bahan pornografi (majalah dan vcd), pergaulan bebas, merampok bus kota, atau meminta uang dan barang-barang secara paksa.

d. Disorganisasi Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Oleh karena itu, keluarga memegang peranan penting bagi individu-individu anggota masyarakat untuk menjalankan perannya. Kalau anda lihat sekarang ini banyak keluarga yang mengalami berbagai problem yang menyebabkan timbulnya disorganisasi dalam keluarga. Disorganisasi merupakan perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai dengan peranan sosialnya.

Secara sosiologis, bentuk-bentuk disorganisasi keluarga antara lain,
1) Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar perkawinan.
2) Karena putusnya perkawinan sebab perceraian.
3) Adanya kekurangan dalam keluarga tersebut, yaitu dalam hal komunikasi antara anggota-anggotanya.
4) Krisis keluarga karena salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga di luar kemampuannya sendiri meninggalkan rumah tangga karena meninggal dunia, masuk penjara, atau perang.
5) Krisis keluarga yang disebabkan karena faktor-faktor intern, yaitu terganggunya keseimbangan jiwa salah satu anggota keluarganya.

Pertama kali, manusia hidup dan tinggal di dalam sebuah keluarga, dan apapun yang terjadi di dalam keluarga akan berdampak besar terhadap masa depan seorang individu. Karakter kepribadian akan tercipta melalui situasi dan kondisi dalam keluarga.
Bagaimana peran-peran dalam keluarga dapat berjalan sesuai fungsinya maka diharapkan akan tercipta sebuah keharmonisan masyarakat.

5. Dampak Gejala Sosial di Masyarakat

Terjadinya perubahan sosial-budaya di masyarakat merupakan salah satu akibat dari gejala sosial. Dampak gejala sosial ada yang bersifat positif dan negatif.

a. Dampak Positif
Gejala sosial yang ada di masyarakat harus kita sikapi dengan baik. Bila kita dapat terbuka dan mengimbangi perubahan sosial-budaya yang ada. Maka perubahan tersebut akan berdampak positif dan memberikan kita manfaat. Hal ini dapat dilihat dengan kemajuan bidang teknologi. Dalam bidang teknologi kita mengenal teknologi komunikasi, seperti telepon, handphone, telegram, email, dan sebagainya. Dengan adanya alat komunikasi yang modern, maka, kita dapat melakukan interaksi jarak jauh tanpa harus bertemu secara langsung.

b. Dampak Negatif
Seseorang yang tidak dapat menerima perubahan yang terjadi akan mengalami keguncangan culture shock. Ketidaksanggupan seseorang dalam menghadapi gejala sosial akan membawa kea rah perilaku menyimpang.

No comments